Bappenas bekerja sama dengan PT ITDC Nusantara Utilitas (ITDC NU) yang merupakan anak usaha PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau yang biasa disebut Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan GGGI berinisiatif melakukan kerja sama studi kelayakan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kawasan Nusa Dua, Bali. Studi kelayakan ini mengkaji komposisi sampah, keberlangsungan pengiriman sampah, anggaran, dan hukum. Pertemuan awal untuk studi tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2020 dan kajian telah memasuki tahap akhir pada bulan Maret 2020.
Hasil dari studi kelayakan tersebut menyatakan bahwa sampah yang dihasilkan kawasan Nusa Dua Bali berasal dari perhotelan dan taman dengan karateristik cenderung stabil dapat diolah menjadi sumber listrik dan energi panas untuk pengolahan air bersih. Konsep pengolahan sampah yang berkelanjutan ini adalah salah satu upaya pembangunan berkelanjutan dengan zero waste tourism impact.
Pada tahap awal pengembangan, PLTSa akan memiliki kapasitas sebesar 500 kW, yang akan menyerap sampah baru dan sampah yang ada saat ini di kawasan ITDC dengan target serapan 35 ton sampah per hari. Teknologi PTLSa memanfaatkan sampah perkotaan untuk menghasilkan energi dalam bentuk listrik maupun panas, serta menawarkan beberapa keutungan seperti mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi kebutuhan lahan yang luas untuk penimbunan sampah. Hal ini sejalan dengan Program Pertumbuhan Hijau untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Saat ini, mayoritas sampah perkotaan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau dikelola dengan sistem sanitary landfill. Metode pengelolaan ini dapat menimbulkan berbagai tantangan lainnya seperti terbuangnya sampah ke laut atau sungai. PLTSa sebagai salah satu model pengelolaan sampah yang berkelanjutan diharapkan dapat menjawab tantangan tersebut. Namun, prosesnya yang cukup kompleks membuat PLTSa belum dapat berkembang seperti yang diharapkan. Rencananya, PLTSa yang akan dikembangkan di Kawasan ITDC akan menggunakan proses yang disederhanakan, dengan harapan dapat meningkatkan kesuksesannya dan menjadi contoh bagi PLTSa yang lain.