Pertemuan para menteri lingkungan hidup G20 menghasilkan beberapa kesepakatan dalam penanganan isu-isu di bidang lingkungan hidup dan perubahan iklim, yang terangkum dalam 50 paragraf ringkasan ketua JECMM.
Rangkaian pertemuan Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG) negara-negara anggota G20 telah dilaksanakan dan ditutup dengan Joint Environment Climate Ministers’ Meeting (JECMM) di Bali pada 31 Agustus 2022.
Rangkaian pertemuan Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG) dari negara anggota G20 mencapai puncaknya Joint Environment Climate Ministers’ Meeting (JECMM) pada 31 Agustus 2022 di Bali. Pertemuan ini menghasilkan beberapa kesepakatan untuk mengatasi isu-isu lingkungan dan perubahan iklim, yang dirangkum dalam ringkasan ketua JECMM yang terdiri dari 50 paragraf.
Dalam sesi CSWG, tiga prioritas ditetapkan oleh enam studi.
Sebagai koordinator studi, GGGI bekerja sama dengan beberapa organisasi internasional yang membentuk tim editorial, serta NDC Partnership. Studi-studi ini menjadi bahan diskusi dan dasar penyusunan kesepakatan bersama tingkat Menteri Lingkungan dan Perubahan Iklim G20, yang merupakan dokumen utama yang dihasilkan selama pertemuan. Pada JECMM, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyatakan bahwa hasil lokakarya ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan kebijakan G20.
Laksmi Dhewanthi, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (Dirjen PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), secara resmi meluncurkan studi CSWG pada tanggal 23 September 2022. Dalam sambutan pembukaannya, beliau mengungkapkan terima kasihnya kepada GGGI dan organisasi internasional lainnya yang telah berkontribusi pada pengembangan studi CSWG. Selain itu, beliau menekankan pentingnya studi ini sebagai referensi diskusi dan penyusunan building blocks yang dapat diadopsi dalam kesepakatan bersama tingkat menteri.
Acara peluncuran dihadiri secara daring dan luring oleh Country Representative GGGI Indonesia, serta perwakilan dari UNDP, GIZ, UNICEF, UNESCAP, IRENA, Cambridge Econometrics, dan Wuppertal Institut. Studi-studi ini kini tersedia di situs web Direktorat Jenderal Perubahan Iklim.