Meningkatkan Kolaborasi Focal Point Pendanaan Iklim melalui Pelatihan Situs Web NDA



Badan Kebijakan Fiskal (BKF) sebagai National Designated Authority (NDA) untuk Green Climate Fund (GCF) di Indonesia, bersama GGGI, menyelenggarakan pelatihan dan serah terima situs web NDA pada tanggal 7 Maret 2024.

 

Pelatihan ini bertujuan untuk transfer pengetahuan terkait hal-hal teknis dan non-teknis dari pengembang situs web NDA & Climate Finance Focal Points (CFFP) kepada pengguna (NDA/BKF).

 

Dalam sambutannya, Eko Nur Prihandoko, Analis Muda dari Pusat Kebijakan Pendanaan Iklim dan Multilateral BKF, memberikan apresiasi para peserta yang telah hadir dalam Pelatihan dan Serah Terima Situs Web NDA & CFFP. Beliau menekankan bahwa kedua situs web ini mewakili komitmen pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan, untuk menjajaki peluang pembiayaan iklim di Indonesia. Dengan dukungan GGGI, di bawah program Readiness III, Kementerian Keuangan, dalam hal ini BKF, bertujuan membangun platform terintegrasi untuk memperkuat informasi terkait pendanaan iklim agar memberikan manfaat yang lebih luas lagi.

 

Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah pengembangan kelembagaan untuk memaksimalkan potensi pendanaan perubahan iklim. Untuk pendanaan internasional, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjuk NDA untuk GCF, sementara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjuk focal point untuk GEF dan AF. Indonesia juga telah membentuk Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) dan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) untuk mengelola pendanaan dari berbagai sumber/donor. PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI), BUMN non bank, telah ditugaskan oleh pemerintah untuk mengelola platform pembiayaan campuran SDG Indonesia One.

 

Kebijakan kelembagaan pendanaan iklim ini memberikan landasan yang kuat bagi pemerintah untuk mengimplementasikan program dan proyek iklim di Indonesia. Namun, kolaborasi dan sinergi yang lebih kuat antara para focal point akan memaksimalkan manfaat dari pendanaan iklim internasional, terutama untuk mengurangi tumpang tindih antar sektor yang didanai. Melalui pelatihan dan serah terima situs web ini, kami berharap dapat mendorong pertukaran informasi untuk meningkatkan integrasi informasi terkait pendanaan iklim. Hal ini akan memfasilitasi pemanfaatan pendanaan iklim yang lebih luas di masa depan, khususnya di Indonesia, sehingga akan menghasilkan dampak yang lebih besar atas upaya adaptasi dan mitigasi iklim.