Kalimantan Timur melakukan percepatan pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang mandiri. Oleh karena itu, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur selaku leading institution, bekerja sama dengan lembaga-lembaga mitra pembangunan di provinsi tersebut memfasilitasi pendirian KPH Centre pada 25 Juni 2018 di Samarinda.
Pada acara ini, Pemerintah Kaltim sekaligus meresmikan dimulainya program dukungan dari Global Green Growth Institute (GGGI) untuk memfasilitasi penyusunan rencana pengelolaan jangka panjang dan rencana bisnis KPH yang diintegrasikan dengan upaya pengurangan emisi.
Perwakilan Kedutaan Besar Norwegia di Jakarta, Christoffer Grønstad selaku Forest and Climate Change Counsellor menyampaikan apresiasi atas upaya ini, “Ini adalah momen yang menginspirasi dan penting untuk pengelolaan hutan di Kalimantan Timur. Kami tahu Anda bekerja keras, Anda berkomitmen, dan telah menunjukkan betapa Anda menghargai hutan Anda. Kami sangat senang Anda berfokus untuk menjadikan KPH lebih independen dan juga bekerja sama dengan GGGI untuk membuat rencana bisnis, karena menurut kami GGGI adalah mitra yang sangat tepat. Selamat!”
Sehari sebelum peresmian KPH Centre tersebut, Kepala Dinas Kehutanan Kaltim, Wahyu Widi Heranata, mendampingi Christoffer Grønstad dan Country Representative GGGI, Marcel Silvius, untuk melakukan kunjungan ke KPHL Balikpapan dan KPHP Bongan, dan memperlihatkan beberapa kegiatan jasa lingkungan (air dan wisata pendidikan lingkungan) di Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai, Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPHL), Pusat Konservasi Beruang Madu Samboja Lestari, dan Kebun Raya Balikpapan.
Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap upaya pengelolaan hutan tropis yang dilakukan oleh KPHL Balikpapan dan KPHP Bongan, perwakilan Kedutaan Besar Norwegia dan GGGI melakukan penanaman dan adopsi pohon untuk pelestarian di area Hutan Lindung Sungai Wain dan Bukit Bangkirai.
Selain itu, kunjungan lapangan juga dilakukan ke wilayah kerja KPH DAS (Daerah Aliran Sungai) Belayan di Desa Muara Siran, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, untuk melihat inisiatif masyarakat sekitar Danau Siran dalam upaya melindungi hutan gambut Mahakam Tengah, serta menggali berbagai ide pengelolaan kawasan dan peluang usaha ekonomi di dalam KPH.