Pemerintah Provinsi Bali dan GGGI menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terarah (FGD) pada 15 Maret 2024, di kantor Bappeda Provinsi Bali. Acara ini merupakan bagian dari proyek “Uji Coba Sistem Kendaraan Listrik dan Pengembangan Peta Jalan Investasi Transportasi Hijau di Bali”.

Para perwakilan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Perhubungan, Bappeda Provinsi Bali, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Kabupaten Badung, Gianyar, Tabanan, Klungkung, Kota Denpasar, mitra pembangunan, dan berbagai pihak terkait lainnya turut menghadiri acara tersebut.

Kepala Bappeda Provinsi Bali membuka diskusi dengan perkembangan terbaru dan hasil dari studi teknis, dilanjutkan dengan presentasi proyek oleh Manajer Proyek Bali E-Mobility dari GGGI. Pemimpin Tim dari Kelompok Substansi Pengembangan Transportasi Urban, mewakili Direktur Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan, juga memberikan paparan. Studi teknis ini bertujuan untuk meneliti dampak lingkungan dan ekonomi dari penempatan bus listrik dan stasiun pengisian serta merekomendasikan rute potensial, model bisnis, dan kebijakan yang dapat mengoptimalkan implementasi kendaraan listrik di Bali. FGD tersebut menghasilkan diskusi yang bermanfaat di mana para peserta secara aktif memberikan rekomendasi dan umpan balik atas temuan awal sebelum studi kelayakan. Selanjutnya, tim terkait akan terus berinteraksi dengan penerima manfaat untuk finalisasi rute bus listrik potensial untuk studi kelayakan yang lebih rinci.

Pemerintah Indonesia, dengan dukungan dari Pemerintah Republik Korea melalui GGGI sebagai organisasi pelaksana, mendukung upaya percepatan penetrasi kendaraan listrik di tingkat regional dan nasional dengan menyediakan dukungan teknis untuk kebutuhan mobilitas yang inklusif. Melalui Proyek Bali E-Mobility, upaya ini memprakarsai bus listrik dan stasiun pengisian di Provinsi Bali. Lebih jauh lagi, proyek percontohan ini juga bertujuan untuk memungkinkan lingkungan yang mendukung investasi transportasi hijau di seluruh Indonesia.