Menoleh balik ke pelaksanaan Program Pertumbuhan Hijau Tahap II yang baru saja berakhir di penghujung tahun 2020, GGGI berbincang santai dengan Bapak Dr. Ir. Yahya Rachmana Hidayat, MSc., Direktur Sumber Daya Energi, Mineral dan Pertambangan (SDEMP) Bappenas.
Apa pendapat beliau tentang capaian dan kontribusi program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan GGGI ini terhadap upaya pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif di Indonesia? Dan apa harapan Pak Yahya untuk Tahap III? Mari simak hasil bincang-bincang tersebut.
Indonesia menerima banyak dukungan dari mitra pembangunan, termasuk di sektor energi dan lingkungan hidup, baik bilateral maupun multilateral. Oleh karena itu, kami terus mendorong terbangunnya sinergi yang baik sehingga aktivitas mitra pembangunan dapat saling mendukung dan tidak tumpang tindih. Terkoordinasinya pelaksanaan kegiatan-kegiatan kerja sama tersebut akan membantu pemerintah untuk melaksanakan agenda dan mencapai target pembangunan di dalam RPJMN 2020-2024 yang memiliki semangat pembangunan rendah karbon, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), dan Persetujuan Paris.
GGGI telah berpartisipasi dalam pengarusutamaan pertumbuhan hijau ke dalam kebijakan, perencanaan, dan kerangka investasi, sejalan dengan program kerja pemerintah untuk mendorong serta mengembangkan platform strategi pertumbuhan hijau. Kami yakin hal ini tidak boleh berhenti pada saat selesainya fase kedua sehingga harus didorong keberlanjutannya pada fase ketiga dengan mendukung berbagai kelompok pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun non-pemerintah dalam mengembangkan inisiatif pertumbuhan hijau di Indonesia.
Kerja sama antara GGGI dan Bappenas sebagai executing unit telah berjalan sejak fase pertama pada tahun 2013 dan saat ini dalam masa persiapan fase ketiga untuk lima tahun ke depan.
Pelaksanaan fase kedua cukup membantu Bappenas dalam perencanaan dan implementasi di sektor energi dan kehutanan. Selain itu, implementasi pengarusutamaan pertumbuhan ekonomi hijau di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah sebagai pilot province juga telah membantu Bappenas dalam mempromosikan dan mengimplementasikan pertumbuhan ekonomi hijau pada perencanaan pembangunan di daerah, sesuai karakteristik dan kebutuhan daerah. Dukungan yang diberikan GGGI melalui Green Growth Program Phase 2 tersebut telah membantu pemerintah provinsi untuk menjadikan pertumbuhan hijau sebagai prinsip yang penting di dalam rencana, program, dan indikator pembangunan daerah.
GGGI melalui Green Growth Program Phase 2 telah mendukung upaya peningkatan kapasitas lembaga dalam mengarusutamakan pertumbuhan ekonomi hijau baik pada level nasional dan provinsi. Selain itu, kami juga melihat bahwa Green Growth Program Phase 2 telah berkontribusi pada perwujudan kondisi perlu (enabling factor) dalam rangka meningkatkan investasi hijau sehingga dapat meningkatkan dampak pada pengurangan emisi dan penciptaan ekosistem yang lebih sehat dan lebih produktif.
Kami berharap agar dukungan GGGI terhadap Pemerintah Indonesia dapat terus berlanjut dalam rangka mencapai target nasional pada RPJMN dan Low Carbon Development Indonesia (LCDI), serta mempertegas komitmen internasional Pemerintah Indonesia terhadap TPB/SDGs dan National Determined Contributions (NDCs). Kami juga mendorong agar implementasi Green Growth Program Phase 3 nantinya dapat mengacu kepada Country Planning Framework (CPF) GGGI 2021-2025 di Indonesia yang saat ini sedang disusun. Dalam Pertemuan Steering Committee penutupan Green Growth Program Phase 2 telah disepakati bahwa Green Growth Program Phase 3 akan berfokus pada sektor energi terbarukan, kota hijau dan Kawasan Ekonomi Khusus, lanskap berkelanjutan, serta keuangan dan investasi hijau.