Pertemuan G20 Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group yang Pertama



Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan rangkaian pertemuan G20 Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group pertama (1st EDM-CSWG) pada 21-24 Maret 2022 di Yogyakarta.

 

Seperti disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc., dalam sambutannya menyatakan bahwa pertemuan ini merupakan momentum untuk mewujudkan tindakan kolektif yang lebih berani untuk mengatasi tiga krisis planet, yaitu krisis iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan kelebihan populasi manusia, yang ketiganya saling berkaitan dan telah menyebabkan berbagai permasalahan di planet bumi saat ini.

 

Dalam Climate Sustainability Working Group (CSWG) yang berada di bawah koordinasi Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, serangkaian studi dilakukan untuk mendukung tiga (3) isu prioritas yang akan menjadi fokus pembahasan dari setiap pertemuan yaitu:

  1. Mendukung pemulihan yang berkelanjutan (supporting more sustainable recovery)
  2. Peningkatan aksi berbasis daratan dan lautan untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim (enhancing land-and sea-based actions to support environmental protection and climate objectives)
  3. Peningkatan mobilisasi sumber daya untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim (enhancing resource mobilization to support environmental protection and climate objectives)

Dengan didukung oleh masukan negara anggota G20 lainnya, serangkaian studi tersebut dirumuskan menjadi komitmen kolektif G20 melalui adopsi suatu Communiqué/Deklarasi tingkat Menteri bidang lingkungan hidup dan perubahan iklim sebagai dokumen utama hasil pertemuan.

 

Pada Workshop CSWG yang berlangsung 21 Maret 2022, Diana Quezada, Green Growth and Recovery Senior Officer GGGI, menyampaikan laporan awal studi isu prioritas pertama mengenai “Inventarisasi Dampak Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan dari Pemulihan Berkelanjutan Termasuk Dampaknya terhadap Implementasi NDC”. Kajian ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang kemajuan dan implikasi dari langkah-langkah Green Recovery terhadap dampak pandemi Covid-19. Dalam workshop tersebut juga dipaparkan laporan awal studi untuk isu prioritas kedua, yakni “Studi Kelautan untuk Perubahan Iklim Melalui Peningkatan Kerja Sama di Bidang Sains, Penelitian, dan Inovasi” oleh UNESCAP, serta studi isu prioritas ketiga mengenai “Kerangka Keuangan Inovatif Menuju Masa Depan Rendah Emisi GRK dan Ketahanan Iklim” oleh UNDP.

 

Laporan awal yang dipaparkan pada kegiatan tersebut memuat beberapa pesan kunci berkaitan dengan respons pemulihan Covid-19 di negara-negara anggota G20, tujuan 1,5 derajat Celsius, dampak respon pemulihan terhadap mitigasi perubahan iklim, mobilisasi keuangan internasional, praktik terbaik tentang langkah-langkah ekonomi hijau negara-negara G20, dan kerangka kebijakan global yang diperlukan dalam mewujudkan upaya-upaya tersebut.