Penilaian Ketenagakerjaan Energi Baru Terbarukan: Jalur Sektor Tenaga Listrik Indonesia



Perkembangan dan peningkatan bertahap Nationally Determined Contribution (NDC) suatu negara telah mendapatkan perhatian yang cukup besar sejak Persetujuan Paris 2016, yang diratifikasi oleh 189 negara hingga saat ini. Meningkatkan ambisi dalam NDC dapat meletakkan dasar untuk membatasi kenaikan suhu global menjadi jauh di bawah 2° C atau bahkan lebih jauh ke 1,5° C untuk mitigasi perubahan iklim. Aksi mitigasi iklim dapat menghasilkan manfaat secara lokal, selain manfaat global dari pengurangan emisi GRK dan oleh karena itu, dapat menjadi katalisator untuk menetapkan target NDC yang lebih ambisius lagi. Mengurangi emisi GRK dengan meningkatkan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) juga dapat berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi negara.

Sementara potensi penciptaan lapangan kerja di EBT telah dinilai di tingkat global, terdapat peningkatan permintaan untuk studi ketenagakerjaan EBT di tingkat nasional. Tujuan dari studi ini termasuk memperkirakan pekerjaan yang dapat diciptakan oleh teknologi EBT terpilih yang dibandingkan dengan teknologi berbasis bahan bakar fosil tertentu, memberikan perkiraan investasi yang diperlukan untuk mencapai target NDC EBT, dan mengidentifikasi serta menilai pekerjaan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh sektor EBT pada setiap tahap rantai nilai. Untuk hasil studi Indonesia, silakan unduh di sini.