Pengembangan Ekonomi Kelautan untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan



Pada tanggal 8 Oktober 2019, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, didukung oleh Global Green Growth Institute (GGGI) menyelenggarakan acara yang bertema Ekonomi Kelautan di Fairmont Hotel, Jakarta. Acara ini merupakan salah satu sesi paralel dalam kegiatan tahunan SDGs Annual Conference 2019 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas untuk membahas pelaksanaan dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) di Indonesia.

 

Tema yang diusung pada sesi paralel ini secara khusus membahas pengembangan ekonomi kelautan untuk mencapai tujuan TPB nomor 7 mengenai Energi Bersih dan Terjangkau, nomor 9 mengenai Industri, Inovasi dan Infrastruktur dan nomor 14 mengenai Ekosistem Lautan. Diadakan dengan format diskusi panel, yang menjadi pembicara dalam acara ini adalah Bapak Dr. Ir. Dwisuryo Indroyono Soesilo, Menteri Koordinator Kemaritiman (2014 – 2015) yang sekarang menjabat sebagai Penasehat Kehormatan Menteri Pariwisata, Bapak Dr. Ir. Hariyanto, M.T. selaku Direktor Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Ibu Dyah Erowati, Ketua Badan Pengelola Geopark Belitung, Bapak Leonard Tiopan Panjaitan, AVP for Sustainability PT. BNI Persero dan, Bapak Farid Naufal Aslam yang merupakan CEO dari Aruna.id.

 

Acara yang berjalan selama kurang lebih 2 jam ini dibuka oleh Bapak Ir. Bambang Prijambodo, M.A. selaku Deputi Bidang Perekonomian, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Beliau menyampaikan bahwa pada tahun 2015, ekonomi kelautan menyumbang 6,4 persen terhadap PDB (Produk Domestik Bruto), dan Indonesia menargetkan agar kontribusi mencapai 12 persen pada tahun 2045. Sesuai dengan konteks tersebut, maka menjadi penting untuk mengeksplorasi langkah-langkah nyata dalam memanfaatkan sumber daya kelautan yang berkelanjutan, dan ekonomi kelautan (blue ocean economy) menjadi jawaban yang sangat potensial untuk dikembangkan di masa mendatang agar pembangunan Indonesia dapat dimaksimalkan.

 

Hal ini dicerminkan oleh diskusi panelis yang beragam selama acara berlangsung. Mulai dari potensi ekonomi pariwisata di wilayah pesisir atau geopark dan juga pengembangan industri perikanan melalui teknologi digital. Di saat yang bersamaan, pengembangan ekonomi kelautan tersebut tidak lepas dari pentingnya kebutuhan energi yang harus berkelanjutan dan juga pembiayaan dalam bentuk pemberian modal atau kredit untuk pengusaha kecil dan besar yang hendak memanfaatkan sektor kelautan.