Mission 2020 Mendukung Transisi Indonesia Menuju Masa Depan yang Tahan-Iklim



Pemerintah Indonesia bertemu dengan tim Mission 2020, dan mitra pembangunan kunci lainnya untuk mendiskusikan upaya mempercepat  transisi Indonesia menuju energi berkelanjutan dan masa depan yang tahan-iklim.

 

Mengusung tema “Mempercepat Transisi Indonesia menuju Energi Berkelanjutan dan Masa Depan yang Tahan-Iklim”, pertemuan meja bundar Mission 2020 yang diadakan oleh GGGI tersebut, dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 18 Februari 2019, dan dipimpin oleh Christiana Figueres. Figueres adalan mantan Sekretaris Eksekutif United Nations Framework Convention on Climate Change (2010-2016) dan penggagas Mission 2020, sebuah inisiatif global dengan tujuan untuk mendesak aksi membatasi dampak dari perubahan iklim, terutama terhadap negara-negara dan masyarakat yang paling rentan, dengan menargetkan titik balik emisi rumah kaca pada tahun 2020.

 

Sepanjang kunjungannya ke Indonesia pada tanggal 18-19 Februari 2019, Figueres meninjau dan mendiskusikan progres Indonesia mencapai tujuan-tujuan yang ditentukan di Paris, target energi terbarukan Indonesia, dan upaya Indonesia untuk memastikan akses energi yang bersih dan murah bagi masyarakat. Melalui kunjungannya, Figueres dan tim Mission 2020, bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana kapasitas dan jejaring internasional mereka yang kuat dapat dimanfaatkan untuk mempercepat dukungan dan investasi internasional untuk masa depan energi Indonesia.

 

Pertemuan meja bundar dengan Mission 2020 tersebut dihadiri oleh pejabat  pemerintah, perwakilan mitra pembangunan dan tamu lainnya seperti lain J. Rizal Primana, Direktur Sumber Daya Energi, Mineral dan Pertambangan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas); Prof. Arief Anshory Yusuf dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran; Verania Andria, Penasihat Senior untuk Program dan Kebijakan Strategis Energi Berkelanjutan UNDP Indonesia; Darwin Trisna Djajawinata, Presiden Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur; Ismene Stalpers, Direktur SNV Netherlands Development Organization; Nirartha Samadhi, Direktur WRI Indonesia; Paul Butarbutar dari Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia; Filda Yusgiantoro dari Purnomo Yusgiantoro Center.

 

Dalam pertemuan tersebut, tamu undangan mendiskusikan peluang dan tantangan terhadap transisi rendah karbon Indonesia serta inovasi-inovasi dalam sektor energi Indonesia yang dapat mendorong dan mempercepat pengembangan energi terbarukan. Dalam penutupan diskusi meja bundar tersebut, Figueres menyampaikan apresiasinya terhadap rencana dan aksi yang sudah Indonesia canangkan. Ia juga memperkenalkan kata “gragent” dengan maksud bahwa transisi dan transformasi energi harus gradual (perlahan) dan di waktu yang bersamaan harus urgent (mendesak). Menurutnya, “Betul bahwa transformasi harus perlahan, tapi juga mendesak. Semua permasalahan yang ada sekarang beserta investasi dalam waktu 5-10 tahun ke depan akan menentukan masa depan Indonesia”.