Misi Direktur Jenderal GGGI ke Indonesia



Direktur Jenderal GGGI, Dr. Frank Rijsberman, baru-baru ini mengunjungi Indonesia untuk menghadiri serangkaian pertemuan bilateral dengan Pemerintah Indonesia, termasuk dengan focal point GGGI di Indonesia, yaitu Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), serta juga dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan Lembaga Administrasi Negara (LAN).

 

Membahas kemajuan Program Pertumbuhan Hijau di Indonesia—kolaborasi Pemerintah Indonesia-GGGI yang dimulai pada 2013 dan sekarang dalam Fase II di bawah kepemimpinan Bappenas—Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmen kuat pada pertumbuhan hijau sebagaimana dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Pemerintah Indonesia juga tetap berkomitmen penuh untuk mencapai target-target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan Kontribusi yang Ditetapkan secara Nasional (NDC).

 

Dalam pertemuan dengan KLHK, Dr. Rijsberman memberi selamat kepada Pemerintah Indonesia atas didapatkannya persetujuan untuk Dana Karbon ERPD-FCPF (Dokumen Program Pengurangan Emisi-Fasilitas Kemitraan Karbon Hutan) pada Juni 2019. Di bawah skema pembayaran berbasis kinerja FCPF-CF, Kalimantan Timur akan mengimplementasikan program pengurangan emisi sepanjang 2020-2024 dengan potensi pengurangan emisi sebesar 86,3 MtonCO2e dan akan menjadi provinsi pertama di Indonesia yang sepenuhnya menerapkan REDD+.

 

Rijsberman juga bertemu dengan perwakilan dari Norway’s International Climate and Forest Initiative (NICFI) untuk membahas perencanaan Fase III, yang saat ini sedang dipersiapkan. Ke depannya, GGGI akan terus memberikan dukungan kepada Pemerintah Indonesia dalam upayanya untuk mengurangi emisi, meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim, meningkatkan kapasitas ASN, dan memobilisasi investasi publik dan swasta untuk implementasi proyek-proyek bankable hijau. Selain di Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, Program Pertumbuhan Hijau di Indonesia akan segera memulai kegiatan pertumbuhan hijau di empat provinsi baru: Papua, Papua Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara.

 

Kunjungan selama seminggu berakhir dengan pertemuan makan malam yang diselenggarakan oleh Bappenas dan GGGI dan dihadiri oleh perwakilan tingkat tinggi dari Kedutaan Norwegia, Inggris, Belanda, Denmark, Jerman, Selandia Baru dan Kanada, serta delegasi dari berbagai organisasi donor dan mitra pembangunan, termasuk Uni Eropa, USAID dan UNDP.