Proyek Biological Compressed Natural Gas (BioCNG) GGGI akan mendukung negara anggota dan mitra untuk mengembangkan pasar BioCNG yang dinamis dengan menyediakan bantuan teknis untuk memungkinkan lingkungan yang mendukung, mengurangi hambatan kebijakan dan teknologi, serta menciptakan model bisnis lokal yang berkelanjutan dan layak untuk pengembangan BioCNG.
Program 2 tahun (2021-2022) ini akan berfokus pada peningkatan pasar BioCNG dari tiga jenis limbah: limbah organik padat perkotaan (municipal solid waste/MSW), air limbah, dan limbah pertanian. Intervensi multi-negara yang diusulkan pada BioCNG akan memungkinkan pembangunan inklusif dengan pengembangan energi bersih lokal dengan peluang pembelajaran di tiga negara: Indonesia, India, dan Thailand.
Di Indonesia, proyek BioCNG didasarkan pada upaya yang telah dilakukan GGGI dalam bidang energi terbarukan di Indonesia, dan kerja sama erat dengan Pemerintah Indonesia hingga saat ini. Proyek ini akan berfokus pada pengembangan limbah dari sektor kelapa sawit, limbah perternakan atau pertanian, dan MSW organik sebagai sumber bahan baku untuk produksi BioCNG. Potensi besar jenis limbah ini untuk pembuatan BioCNG dapat direalisasikan dengan mempersiapkan kerangka peraturan, meningkatkan kualitas bahan baku dan memitigasi risiko tinggi dalam pengusahaan BioCNG.
Adopsi BioCNG diharapkan memiliki beberapa manfaat di dalam negeri. Hal tersebut dapat mendorong industri pertanian ke arah berkelanjutan, salah satunya di sektor kelapa sawit. BioCNG juga akan mengurangi pencemaran lingkungan, penggunaan TPA, dan pengeluaran impor bahan bakar. Manfaat utamanya adalah adanya pemilahan limbah/sampah sejak dari sumber bahan baku, yang akan membantu memenuhi beberapa target yang diamanatkan secara nasional untuk pengelolaan sampah kota dan dalam strategi Kementerian PPN/Bappenas tentang Ekonomi Sirkuler.
Unduh brosur proyek BioCNG (dalam Bahasa Inggris) di sini.