Festival Iklim Mengajak Masyarakat untuk Berpartisipasi dan Menjaga Aksi Iklim



Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan didukung oleh GGGI, kembali menggelar acara tahunan Festival Iklim 2021.

 

Tahun ini, festival tersebut mengusung tema “Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Peningkatan Ketahanan Iklim untuk Indonesia Tangguh-Indonesia Tumbuh”, yang berlangsung pada tanggal 5-19 Oktober 2021 sebagai sarana penyebaran informasi tentang upaya aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sampai ke tingkat tapak. Festival Iklim yang melibatkan seluruh jajaran KLHK, kementerian terkait lainnya, serta Non-Party Stakeholders (pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat umum) kali ini juga sekaligus menjadi rangkaian pembuka persiapan Delegasi Republik Indonesia (DELRI) menjelang perhelatan Konferensi Para Pihak (Conference of Parties/COP) ke-26 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang diadakan pada 31 Oktober hingga 12 November 2021 di Glasgow, Inggris.

 

Festival yang berlangsung selama 14 hari ini menampilkan berbagai macam kegiatan menarik seputar upaya penanggulangan perubahan iklim, antara lain:

  • Webinar yang diselenggarakan oleh lima Direktorat pada Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (Ditjen PPI), yaitu:

– Direktorat Mitigasi Perubahan Iklim

– Direktorat Adaptasi Perubahan Iklim

– Direktorat Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring, Pelaporan, dan Verifikasi

– Direktorat Mobilisasi Sumber Daya Sektoral dan Regional

– Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan

  • FGD yang diselenggarakan oleh lima Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPI-KHL), yaitu:

– Balai PPI-KHL Wilayah Sumatera

– Balai PPI-KHL Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara

– Balai PPI-KHL Wilayah Kalimantan

– Balai PPI-KHL Wilayah Sulawesi

– Balai PPI-KHL Wilayah Maluku Papua

– Lomba Komik Pendek

– Lomba Karikatur

– Lomba Desain Infografis

– Lomba Kreativitas Kampanye Perubahan Iklim

  • Lomba-lomba yang bisa diikuti oleh internal KLHK, antara lain:

– Lomba Video Sosialisasi Pencegahan Karhutla dan FOLU Net Sink 2030

– Lomba Stand-Up Comedy

  • NDC Bootcamp untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman jurnalis mengenai NDC.
  • Pelatihan Penulisan Konten Media Sosial untuk para pengelola akun media sosial di lingkup KLHK.

 

Pengendalian perubahan iklim memerlukan kerja sama dan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat mulai dari Kementerian/Lembaga, dunia usaha, Pemerintah Daerah, LSM, media massa, serta masyarakat pada umumnya. Kerja sama bilateral dan multilateral juga tidak kalah penting dalam implementasi kebijakan perubahan iklim di Indonesia yang bertujuan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) serta antisipasi dengan menjalankan program adaptasi untuk menjalankan ketahanan ekonomi, sosial dan jasa lingkungan.

 

Festival Iklim ini adalah forum untuk menyampaikan praktik-praktik terbaik yang telah dilakukan dalam rangka implementasi penurunan emisi GRK dan peningkatan ketahanan iklim di Indonesia, sehingga dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi para pemangku kepentingan. Festival ini juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan dukungan terhadap upaya penanggulangan perubahan iklim, serta mengusung ajakan bagi seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk turut mengawal dan berperan aktif dalam upaya penanggulangan perubahan iklim, serta memicu inovasi untuk mewujudkan tujuan dan target yang tercantum dalam dokumen Updated Nationally Determined Contribution (NDC) dan Long-term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience (LTS-LCCR) 2050.

 

Sejalan dengan Persetujuan Paris di mana Indonesia berkomitmen untuk turut menjaga suhu dunia di bawah 2oC dan berkontribusi terhadap upaya pengurangan emisi GRK, dokumen First NDC telah diserahkan kepada sekretariat UNFCCC pada tahun 2016, yang menguraikan transisi negara ke masa depan yang rendah GRK dan berketahanan iklim. NDC juga telah diperbarui melalui dokumen Updated NDC dan LTS-LCCR 2050 yang diserahkan kepada UNFCCC pada tanggal 22 Juli 2021 lalu. Indonesia memiliki visi untuk mencapai ketahanan iklim kepulauan sebagai hasil dari strategi mitigasi dan adaptasi, serta pengurangan risiko bencana yang komprehensif pada tahun 2030.