Diskusi Pembangunan Pasca Krisis dalam Webinar Pro Hijau Series Vol. 2



Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) & Global Green Growth Institute (GGGI) kembali menyelenggarakan Pro Hijau Series pada tanggal 23 September 2020 dengan menggandeng Forest Digest sebagai mitra media. Pro Hijau Series volume kedua mengangkat tema Pertumbuhan Ekonomi Hijau sebagai Fondasi Pemulihan Ekonomi.

 

Pro Hijau Series kali ini membahas relevansi pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia serta upaya-upaya pergeseran pembangunan Indonesia dari cara-cara lama, yang dikemas secara singkat namun komprehensif dari sisi teoritis dan tinjauan akademis hingga aplikasinya dalam pendekatan pembangunan Indonesia serta praktik-praktik baik di masyarakat. Pembahasan juga melihat konteks ekonomi hijau ketika dihadapkan pada shock atau krisis seperti yang saat ini sedang melanda dunia termasuk Indonesia.

 

Webinar kedua ini dihadiri oleh 230 peserta dari jajaran ASN, swasta dan publik, dan dirancang dengan model dialog interaktif yang menghadirkan para narasumber dengan kompetensi di bidangnya masing-masing.

 

Narasumber terdiri dari unsur pemerintah yaitu Bapak Caca Syahroni, S.IP., M.Si. selaku Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Teknis dan Sosial Kultural ASN, LAN RI dan Bapak Ir. Medrilzam, M.Prof. Econ., Ph.D. selaku Direktur Lingkungan Hidup, Bappenas. Dari lembaga non-pemerintah ada Ibu Andhyta Firselly Utami, MPP., Ekonom Lingkungan Hidup yang mendirikan Think Policy Society. Kemudian ada Bapak Harry Seldadyo, Ph.D. selaku penulis Modul Paradigma Pertumbuhan Ekonomi Hijau yang memberikan sudut pandang akademis, serta Bapak Mahatma Putra yang datang dari sektor industri kreatif dan merupakan pencipta film dokumenter “Diam & Dengarkan”. Kelima narasumber tersebut dimoderatori oleh Mariski Nirwan, Knowledge & Capacity Development Lead, GGGI.

 

Dalam diskusi, para narasumber menjelaskan tentang praktik-praktik berbasis pertumbuhan ekonomi hijau, baik yang diterapkan di Indonesia maupun di negara lain, dan yang berskala kebijakan maupun tindakan secara individu. Sebagaimana disampaikan oleh Bapak Medrilzam, pemerintah tengah mengupayakan pengarusutamaan paradigma pertumbuhan ekonomi hijau melalui perencanaan pembangunan dalam bentuk pembangunan rendah karbon dan pengembangan kapasitas ASN dalam rangka Build Back Better Indonesia.

 

Bapak Harry dan Ibu Andhyta menyampaikan bahwa cara-cara yang dilakukan harus memastikan keseimbangan aspek sosial (people), lingkungan (planet), dan ekonomi (profit) agar terwujud kesejahteraan (prosperity) dan ketentraman (peace). Dari sisi masyarakat, Bapak Mahatma Putra menunjukkan praktik-praktik ramah lingkungan di tingkat individu yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kesimpulan diskusi, para narasumber menyepakati signifikansi dari paradigma pertumbuhan ekonomi hijau yang kian relevan untuk menjadi fondasi pemulihan ekonomi pasca krisis dan dalam memastikan pembangunan Indonesia yang berkelanjutan serta berkeadilan.

 

Baca lebih lanjut tentang webinar ini di Forest Digest: https://www.forestdigest.com/detail/755/ekonomi-hijau-setelah-pandemi

Rekaman webinar dapat Anda saksikan di YouTube: https://youtu.be/1nPglKZLiro